menjadi yang tidak dihiraukan itu rasanya bagiku pada awal nya sangat lah tidak enak.
rasanya tuh, kepala ku rasanya sakiiiittt, badan rasanya kaku, semua aktivitas serasa akan diejek atau ditertawai dibelakang. sehari itu rasanya waktu lama sekali berlaluu.. mendengar tertawaan orang tapi gak bisa ikut tertawa. melihat orang berkumpul dan bercengkrama tapi tak bisa ikut serta. itu rasanya udah seperti dineraka (walaupun belum tau neraka itu seperti apa,,,, heehee) . ingin sekali bergabung dengan mereka tapi ntah kenapa mereka tak mau yaa ? lalu aku mulai introspeksi diri, apa ada yang salah dengan diriku? apa dandanan ku kurang menarik ? atau apa aku yang kurang cantik dan tak cukup pantas untuk berkumpul dengan mereka? begitu banyak tanda tanya di dalam otak ku.
hari berikutnya aku mulai pagi dengan berdandan lebih rapi lalu mulai pasang seyum menandakan siap untuk menyapa mereka sekira nya nanti ketemu di lift atau berpapasan dijalan. satu per satu mereka datang aku mulai menyapa. dengan nada lembut dan senyum yang tidak dibuat - buat, saat aku menyapa mereka semua membalas dengan baik, tapi masih terlihat keterpaksaan dari wajah mereka. akupun meresa sedikit gelisah. aku ke toilet lalu berkaca seraya berkata " apa yang salah yaa ? " selalu saya itu yang ada dalam pikiranku.
selalu ingin menyapa mereka tapi selalu saja mendapat respon yang sama. dalam hati ku aku menangis aku hanya ingin punya teman , aku hanya ingin punya banyak teman. aku tidak datang kesini untuk mencari permusuhan. aku kesini hanya untuk menjemput rejeki dan untuk bersilaturahmi dengan orang disini. tapi kenapa mereka bersikap seperti itu?
selalu aku berdoa agar suatu saat mereka akan mau berteman dengan ku. itu saja tidak lebih.
kini aku ikhlas hari - hari ku seperti ini, bukan berarti aku pasrah tapi untuk terus melakukan peningkatan kedepannya. #KeepPD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar